Pages

Senin, 08 Juli 2013

The Lone Ranger : Dongeng dari Old West



Setelah Batman, Spiderman, Ironman, dan Superman, satu lagi pahlawan ikonik Amerika hadir menghiasi bioskop di musim panas ini. Bukan dengan kepiawaian terbang atau kecanggihan teknologi robot yang menyatu dengan otak manusia. Tapi, pahlawan bertopeng dari Old West yang muncul dengan kuda stallion putih bernama silver dan  Ke-mo sah-bee (kawan yang sangat dipercaya) berkulit merah.

Ya, itulah karakter legenda Lone Ranger, yang bermula dari kisah drama radio era 1933 di radio WXYZ yang diadopsi serial televisi populer hingga sewindu (1949-1957) dan dibawa ke layar lebar di tahun 1956 dan 2003 silam.

Setelah satu dekade, aksi Texas Ranger John Reid dan Tonto dihidupkan kembali oleh duet Gore Verbinski dan Jerry Bruckheimer (sutradara dan produser Pirates of the Caribbean) lewat kisah fiksi klasik The Lone Ranger.


Film yang bercerita tentang transformasi  seorang Ranger menjadi pahlawan bertopeng dengan julukan The Lone Ranger  bersama pejuang asli Amerika bernama Tonto untuk menegakkan keadilan .
Dalam versi radio, nama George Seaton, Earle Graser, dan Brace Beemer begitu populer. Pun dengan versi layar kaca yang mengorbitkan nama Clayton Moore sebagai Lone Ranger, dan sosok Tonto lewat peran John Todd, Roland Parker, dan Jay Silverheels.

Tapi versi film terbaru yang dirilis rabu (3/7) di bioskop ini, betul-betul berbeda dari versi sebelumnya. Selain efek visual memukau ala LucasArts, di film dengan biaya 260 Juta dollar AS ini lebih menonjolkan sosok Tonto ( dimainka Johnny Depp), ketimbang  sang tokoh utama The Lone Ranger (dimainkan Armand Douglas Hammer atau Armie Hammer).

Dalam “dongeng dari Old West” kali ini, sutradara Gore Verbinski sengaja memasang Tonto lebih dari sekadar mitra sang hero. Lelaki  Indian itu menjadi narator  yang mengajak penonton mendapatkan kisah awal mantan penegak hukum John Reid menjadi  seorang legenda Lone Ranger yang muncul untuk melawan ketidakadilan dan kejahatan  di tahun 1869 dalam petualangan seru  nan kocak .

Ini terlihat dalam adegan awal ketika Tonto memimpin pertarungan berbahaya di kereta berjalan, saat melarikan diri dari penjahat, sementara sang pahlawan bertopeng, menjelma menjadi sosok naif yang tidak sadar dalam bahaya.

"Cerita itu sudah diketahui orang banyak, tapi kami belum pernah mendengarnya dari sosok yang ada di lokasi. Ini bukan sejarah yang diceritakan dari stasiun radio, studio film, atau jaringan Anda, tapi ini diceritakan dari Tonto dan kenangan dan ingatannya yang mungkin saja dipertanyakan ," ujar Gore Verbinski  yang mengaku  punya “banyak pintu” untuk mendongeng tanpa mengubah elemen inti seperti topi putih dan topeng keadilan, Silver dan peluru perak.

"Saya membuat tokoh Tonto sebagai sosok pendamping,  narator atau penghantar cerita, sekaligus membuka pintu ke banyak cerita lainnya.”

Fantasi Kelam
Tak hanya itu,  The Lone Ranger dibuat dengan ciri khas film fantasi kelam bergaya dark  yang menjadi cirri khas Verbinksi. Itu kita lihat juga pada film garapannya The Ring dan tiga film pertama Pirates of the Caribbean.

Untuk merepresentasikan dan menghidupkan Tonto, lagi-lagi Verbinski memilih aktor mahal Hollywood Johnny Deep yang konon memiliki darah suku asli Amerika yang tahun lalu menjadi anggota  kehormatan suku Indian Comanche di Albuquerque, New Mexico dan menjabat marshal besar Comanche di Oklahoma.
"Sejak kecil, aku melihat seri Lone Ranger di televise dan aku selalu mengaguminya. Aku suka Jay Silverheels. Opini mengenai penduduk asli Amerika telah lama salah dipahami dalam sejarah perfilman. Jadi menurutku film ini adalah kesempatan yang tepat untuk membalikkan presepsi tersebut dalam benak penonton," ungkap Johnny Deep seperti dikutip Digital Spy.

Pesona Depp dalam The Lone Ranger memang dominan tapi tanpa “mengurangi” pamor bintang utama aktor pendatang baru Armie Hammer ( bermain dalam The Social Networks). Sejumlah bintang papan atas Hollywood juga terlibat seperti Tom Wilkinson (Batman Begins), William Fichtner (The Dark Knight), James Badge Dale (Iron Man 3), dan Helena Bonham Carter (Dark Shadows, Les Misérables).

Film koboi termahal ini juga semakin lengkap dengan latar replica kota Old West yang dibuat semirip aslinya. Lihat misalnya terowongan dan jalur kereta sepanjang 200 kaki dengan dua kereta api seberat 250 ton lebih. Dan meninggalkan penggunaan teknik komputer CGI atau miniatur untuk adegannya.


"Film ini adalah kisah epik dan saya tidak ingin membuatnya terlalu indah dan terlalu cantik. Kita semua tahu bagaimana bentuk kereta dan kuda, jadi saya ingin menangkap gambar kereta dan kuda dan melakukannya dengan cara kuno,” ungkap sang sutradara.

Cara inilah yang membuat proyek film The Lone Ranger  yang seharusnya selesai diproduksi dua tahun lalu tersendat karena Walt Disney mengencangkan “ikat pinggang” hingga menunda syuting pada Februari tahun lalu dan baru bisa dirilis awal Juli ini.

Menariknya, film ini mengusung kembali tim film mega-blockbuster Disney, Pirates of the Caribbean melalui kolaborasi Johnny Depp, Gore Verbinski, produser Jerry Bruckheimer, penulis skenario Ted Elliott dan Terry Rossio
yang berhasil membawa sekuel film itu menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa.

Meski film ini terbantu secara komersil dengan kehadiran Johnny Deep, polesan The Lone Ranger hampir tak memiliki “warna” baru dan lebih terkesan sebagai  kemasan lain Pirates of the Caribbean lewat aksi humor ala Jack Sparrow.

Ya, memang banyak kemiripan. Seperti gaya dan kostum  Indian  dengan wajah bercat putih yang terinsiprasi dari lukisan Kirby Sattler  ini sekilas mirip kapten Jack Sparrow. Pun  dandanan unik dan nyentrik koboi masa lalu untuk disodorkan pada khalayak abad ke-21.

Bagi para penggemar cerita fiksi yang pernah ngetop pada tahun  1940an, The Lone Ranger bak nostalgia. Dan bagi generasi sekarang, ini menjadi cara mengenalkan ikon budaya Amerika. Apalagi ditambah dengan penampilan eksentrik Tonto di sampul depan majalah Rollingstones Amerika edisi Juli, apakah kolaborasi tim The Lone Ranger bisa mengulang sukses  sosok Kapten Jack Sparrow sebagai ikon budaya pop?

-Non- 070713