Chumaeroh membantu Ulfatin membentangkan kain yang akan di
cap dengan motif hewan laut mimi yang dikombinasi dengan motif mangrove jenis
rizophora. Plat dicelupkan ke pewarna alami yang terbuat dari batang limbah
mangrove.
Ini sudah menjadi keseharian perempuan di Desa tapak,
Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Jawa Tengah selama empat tahun terakhir.
Tepatnya sejak Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSeMat)
memberikan edukasi dan pelatihan pengolahan mangrove sebagai sumber pangan dan
ekonomi alternafit. Ada dua kelompok Pengolah jajanan Mangrove yakni Bina Citra
Karya Wanita yang mengelola berbagai jenis makanan dengan produk Mas Jamang dan
Kelompok pengrajin batik mangrove Srikandi Pantura.
Mufida, selaku koordinator Srikandi Pantura mengatakan,
warga merasakan manfaat dari pemberdayaan tersebut. Tidak hanya memberikan
ruang aktualisasi diri, mangrove mampu memberi nilai tambah bagi perempuan
pesisir.
“Potensi mangrove
sangat besar di sini, di sisi lain ibu-ibu banyak yang tidak punya kegiatan.
Kita dikumpulan di kasih pelatihan bantuan alat, tidak hanya ilmu yang kami
dapat.”
Dalam pelatihan tersebut, perempuan yang tinggal di wilayah
pesisir utara Semarang Barat ini diajarkan membuat dan mengolah mangrove menjadi
aneka penganan. Ada kerupuk , stik, peyek, bolu, Klepon, cendol.
“Macam-macam. Sampai sekarang kita diajak anak-anak KeSeMat
untuk melatih kemana-mana. Tenyata manfaat mangrove itu besar sekali, selain
pencegah abrasi juga mempunyai nilai
tambah. Ibu-ibu jadi punya uang sendiri selain dikasih suami.”
Ardyan Syahputra, anggota KeSeMaT mengatakan, tidak hanya
manfaat ekonomi, warga di pesisir otomatis juga turut serta menjaga kelestarian
ekosistem mangrove di wilayahnya dengan selektif memilih bahan baku yang akan
diolah menjadi makanan maupun pewarna batik.
Ya, mangrove tumbuhan pesisir yang digadang-gadang sebagai
benteng alami penahan laju abrasi di wilayah pesisir memiliki manfaat lain. Tumbuhan
yang dulu memprihatinkan, rusak dan habis dibabat untuk alih fungsi lahan, kini
keberadaannya terus menjadi perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar