Sari kopi mandheiling itu menetes tiap dua detik di cold brew drip tower yang berada di atas meja barista. Sudah sekitar lima jam alat peramu kopi yang diboyong langsung dari Jepang mengekstrasi kopi arabika asal Sumatera menjadi menu cold brew coffee.
Rasa spicy, herbs dan acid hasil seduhan cold brew selama lima jam itu hanya satu dari banyak macam cara meracik dan menyeduh kopi yang ditawarkan Hardjono Tjandra di coffe house miliknya.
Selain cold brew drip tower , berbagai perlengkapan untuk menyeduh kopi seperti mesin espresso La Marzocco , mesin roasting, beberapa syphon bejana kaca dipajang di sepanjang meja bar. Tak ketinggalan biji kopi single origin dari beberapa daerah Indonesia yang siap digiling ini terkoleksi apik dalam toples kaca yang memuat detail waktu pengsangrayan untuk menjaga kualitas produknya.
“Selera kopi tiap orang berbeda-beda karena itu kami menyediakan 10 macam cara untuk meracik kopi dan menyajikan yang bisa divariasi sesuai keinginan dan selera konsumen. Cara pembuatannya pun bisa disaksikan langsung,” jelasnya.
Mandheiling cold brew |
Bukan hanya strategi bisnis semata, tapi juga mengangkat kopi lokal special agar lebih dikenal konsumen. “Kopi Indonesia tak kalah nikmat dibanding kopi dari luar karena kita mempunyai kopi terbaik dunia seperti mandheiling, java arabica dan kalosi Toraja.
Menurutnya, kalangan penikmat kopi sudah mengetahui
kualitas kopi yang bagus karena berpengalaman mencicipi hampir semua jenis kopi
dari belahan dunia. “Kualitas kopi tidak
bisa dibohongi. Yang pengalaman pasti tahu bedanya. Kualitas biji kopi dari
luar juga banyak yang jelek. Saya sering memilih satu-satu biji kopinya dan membuang dan membuang,” imbuh chief
barista yang sering meracik kopi untuk tamunya.
Dan hingga kini belum banyak kedai kopi di Semarang yang melihat potensi itu. Hanya beberapa tempat yang fokus pada kopi spesial dengan peracikan yang berbeda. Itu artinya, para penikmat kopi menjadi market potensial untuk kopi dengan kualitas yang bagus dan optimal. “Ada 50 langkah dari mulai pemetikan buah cherry hingga siap diminum. Itu kan butuh perjalanan panjang. Jadi, kopi bukan hanya sekadar minum. Tapi juga menikmati kopi khas racikan kami.”
***
Bisa
Meracik Sendiri…
Anda ingin minum kopi dengan rasa spesial dan sesuai
dengan selera Anda? Jangan berkecil hati. Tak hanya para barista di kedai kopi
kenamaan hingga kopi pinggir jalan yang bisa meracik kopi dengan aroma dan
citarasa spesial. Andapun bisa meraciknya sendiri.
“Rasa kopi itu itu
tergantung pada personal taste atau
selera masing-masing. Setiap orang berbeda. Tapi untuk menghasilkan kopi
standar sebaiknya menggunakan biji kopi baru atau tidak terlalu lama disangrai,”
ujar Hardjono Tjandra.
Pengamat kopi Moelyono Soesilo menambahkan, bahwa citarasa
kopi tidak hanya tergantung pada
kualitas biji kopi pilihan. Kenikmatan mendapatkan hasil kopi yang optimal juga
diperoleh dari proses penyajiannya yang tepat.
Sebenarnya ada standar meracik meski dilakukan dengan
cara sederhana.“Ketika menyeduhnya, sebaiknya menggunakan air mendidih yang sudah
didiamkan sekitar semenit, baru dituang atau di seduh ke kopi.”
Setelah diseduh, tutup kopi selama 2-3 menit agar aroma
dalam kopi tersebut tidak hilang sebelum
ditambah gula sesuai selera.”Waktu mengaduknya pun dengan cara memutar pelan
sehingga kopi bisa larut dengan sempurna, imbuh lelaki yang sudah 20 tahun
berkecimpung di komoditas kopi ini.
Meracik kopi |
Selain itu, juga tidak membiarkan kopi tanpa diminum hingga lebih dari 15 menit agar kenikmatan
dan citarasanya tak hilang. “Kopi-nya akan terasa lebih asam dan
tidak enak. Kalau exspresso,
idelnya langsung diminum pada menit pertama karena setelah tiga menit berselang
rasanya akan menghilang.”
Maka, kopi spesial yang diseduh akan menyebarkan ciri
khas aroma sesuai daerah kopi itu berasal seperti rempah-rempah atau kandungan
herbal dengan komposisi kekentalan seimbang. “Dan after taste, itu bekas yang tertinggal yang bisa diingat. Seperti
ketika dua tahun lalu saya minum expresso di italia, saya masih ingat rasanya
hingga kini. Sampai nggak bisa
ngomong karena terkesima dengan taste-nya.”
Jadi meskipun bukan barista handal, seseorang pun bisa meracik
minuman berwarna gelap ini dan menyeduhnya agar aroma dan citarasa dalam kopi
tetap menempel hingga tetes terakhir.
Tapi, ada saran saran bagi pemula yang ingin mencoba
menjadi penikmat kopi. Cicipilah kopi pahit tanpa gula karena rasa manis yang
terbungkus dalam tebu bisa mempengaruhi rasa pada minuman kopi.
“Caranya seperti mencicipi anggur saja,” imbuh Hardjono.
Noni
Arnee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar