jalur yang harus dilalui |
Tak sulit menuju
Pulau Burung. Hanya dengan petunjuk seadanya, kami menemukan desa yang hanya
dihuni 6 kepala keluarga ini. Dari Semarang kami menuju jalur pantura, tepatnya
di jalan raya Semarang-Demak km 10. Kami dapat melihat dengan jelas papan
petunjuk menuju obyek wisata Pantai Morosari. Dengan memasuki gerbang
perkampungan jalan aspal berlubang sejauh 4 kilometer dari jalan raya, kami
sudah berada di loket obyek wisata dengan tiket masuk Rp. 3 ribu per-orang dan
parkir kendaraan seharga Rp. 7 ribu.
Dari Pantai
Morosari, Pulau Burung dapat terlihat dengan jelas. Untuk menjangkaunya kami
sengaja menyewa sampan bermotor milik nelayan yang disewakan untuk pengunjung.
Tawar menawar harga bisa dilakukan, meski biasanya para nelayan mematok harga
Rp.20 ribu/orang untuk sekali antar.
Namun, jika tak
ingin merogoh kantong, sebenarnya kami juga bisa melalui jalur lain menuju
Dusun Tambaksari, yakni dengan cara menyusuri Desa Pandansari dan Dusun Senik,
yang letaknya berada di sisi timur Pantai Morosari. Jarak tempuh tentunya lebih
lama karena harus berjalan kaki melewati jalan setapak sepanjang lebih kurang 1
kilometer dengan koral tajam yang hanya cukup untuk melintas satu orang saja.
Melewati jalur ini juga harus ekstra hati-hati karena licin. Ditambah lagi
dengan hempasan air laut yang tiba-tiba bisa naik ke permukaan. Yang pasti
dijalur ini kami harus berhitung dengan waktu jika tak ingin terjebak dalam
rob.
Meski cukup
menguras energi, semua itu terbayarkan dengan pengalaman menyaksikan keganasan
air laut mengikis daratan Sayung dan sensasi petualangan menyusuri jalan lorong
ditengah rimbunan bakau yang diiringi deburan ombak serta sesahutan burung
kokokan laut.
non