Di bawah terik, puluhan mahasiswa berbagai perguruan tinggi
di Jawa Tengah antusias mempraktikkan pembibitan dan penyulaman batang tanaman mangrove di pusat konservasi
Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara. Jawa Tengah,
Indonesia.
Ini hanya salah satu kampanye Kelompok Studi Ekosistem
Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT). Mereka mengajak anak muda belajar tentang mangrove.
Seperti identifikasi mangrove, pembibitan, penanaman, penyulaman hingga menjaga
ekosistem tumbuhan pesisir ini.
Ardyan Syahputra, anggota KeSeMat mengatakan, selain Mangrove
Cultivation, ada Mangrove Replant dan Mangrove Restoration. Dalam setahun
sedikitnya 30 program untuk menggerakkan isu penyelamatan mangrove bagi masyarakat
pesisir dan urban. Bagi KeSeMat, ini sangat penting untuk memberikan pemahaman
pentingnya mangrove bagi kehidupan.
“Kita mendekatkan mangrove kepada warga di kota yang belum
menyadari pentingnya mangrove. Mereka masih acuh dan belum peduli karena belum
merasakan dampaknya.”
Kampanye mangrove menjadi bagian dari lima program kerja KeSeMat
yakni penelitian, edukasi, kampanye. konservasi, dan dokumentasi.
Komitmen mengenalkan mangrove sangat tinggi hingga KeSeMaT diakui
hingga terlibat dalam pengambilan kebijakan konservasi mangrove di Indonesia. Cara
kerja voluntari membuat mereka sangat bersemangat karena aktivitas sangat berguna
untuk masyarakat,” jelas Arif Priyono, salah satu penggagas KeSeMat
Aksi yang dimulai tahun 2001, digagas 9 mahasiswa Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang yang khawatir sekitar kampus terkena
abrasi. Mereka khawatir 10 tahun ke depan kampus mereka akan tenggelam tergerus
abrasi.
Empat tahun kemudian, KeSeMaT menjadi unit kegiatan mahasiswa
yang fokus pada isu penyelamatan mangrove dengan menciptakan 25 brand inovatif
untuk mengemas kampanye penyelamatan mangrove.
“Konservasi, Jurnalistik,
Konveksi dengan batik mangrove, dongeng cerita mangrove dengan boneka mangrove,
riset, hingga membuat logo mangrover dunia.
Selain menghijaukan wilayah pesisir KeSeMaT juga memberdayakan
masyarakat pesisir untuk meningkatkan potensi ekonomi melalui rehabilitasi
mangrove sebagai sumber makanan dan ekonomi masyarakat pesisir.
“Mangrove bukan hanya ditanam sebagai penahan abrasi tapi dijadikan
makanan, sirup mangrove, batik bakau. KeSeMaT Menggalakkan mangrove is life
style.”
Komitmen selama 16 tahun KeSeMaT menerima banyak penghargaan.
Diantaranya Coastal Award 2012 Kategori Akademisi dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan, kategori Tunas Lestari Kehati di KEHATI Award 2015, dan Organisasi Terbaik
Tingkat ASEAN - The Accomplished Youth Organizations (TAYO) ASEAN Award 2016 di
Kamboja.
KeSeMat, menjadi organisasi anak muda yang berkomitmen menyelamatkan
mangrove dan membuat mangrove sebagai gaya hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar