Pages

Kamis, 24 Desember 2009

Aksi Damai hari Anti Korupsi

Bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember, sejumlah tokoh dan pegiat anti korupsi berencana menggelar aksi damai besar-besaran. Aksi dipusatkan di ibukota Jakarta dengan menggalang massa ribuan orang. Aksi juga akan digelar serentak di 400 kota, di 33 provinsi di Indonesia.

Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Kompak Fadjroel Rachman memaparkan meski secara langsung aksi hari ini dilatarbelakangi beberapa kasus kriminalisasi KPK dan kasus Bank Century, aksi tersebut bertujuan mengampanyekan pencegahan korupsi di Indonesia

”Kalau yang langsung konteksnya adalah rekayasa kemudian kasus Bank Century. Itu konteksnya. Tetapi secara umum kami ingin bersama-sama memperingati atau menumbuhkan kesadaran baru pada masyarakat bahwa korupsi itu adalah musuh bersama bukan hanya di indonesia tapi secara global. Gerakan 9 Desember adalah suatu festival masyarakat sipil yang menyebut dirinya mencegah korupsi.”

Aksi damai 9 desember yang diawali aksi jalan kaki dari Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia, akan dilakukan tanpa tanpa orasi dan hanya dengan menggelar doa bersama dari enam tokoh agama.

Menurut Fajroel, Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember merupakaan saat yang tepat bagi rakyat untuk menunjukkan komitmen memberantas bahaya laten korupsi. Harapannya, Indonesia dan akan terbentuk kesadaran masyarakat Indonesia bersih dari praktik-praktik korupsi.

”Goal umumnya ingin membentuk kesadaran melepaskan Indonesia dari korupsi. Sekarang ini menurut Transparansi Indonesia kita kan nomor 111. Goal terakhirnya jelas kami ingin nomor satu seperti Selandia Baru. Pertama mungkin arus mengalahkan Malaysia dulu, Malaysia kan nomor 59, kemudian mengalahkan Thailand, mengalahkan Brunai baru mengalahkan Singapura.”

Menurutnya, skandal korupsi ini dapat membawa risiko tinggi yang sistematis dan organis dalam kehidupan bangsa. Jika tidak dituntaskan akan membawa bangsa kepada kehancuran. Terlebih lagi sebagian besar kasus korupsi yang ada di Indonesia didominasi kalangan elit kekuasaan.

Polda Metro Jaya sendiri menyiagakan 13 ribu personil dalam menghadapi aksi unjuk rasa 9 Desember. Pengamanan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan adanya kerusuhan mengingat jumlah massa yang akan datang dalam aksi tersebut.

Sebelumnya dalam pidato di depan peserta rapat pimpinan nasional Partai Demokrat hari Minggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuduh rencana peringatan Hari Anti Korupsi Dunia tanggal 9 Desember memiliki motif politik. SBY mengatakan memiliki fakta dan bukti tentang gerakan politik dibalik rencana peringatan itu.

Noni Aernee
Deutsche Welle/ Indonesian Programme

Tidak ada komentar: